Sejarah Singkat Masyarakat adat
To po Unde adalah merupakan
bagian dari sub etnis Kaili di Sulawesi Tengah dengan berbahasa Unde yang
komunitasnya tersebar dan bermukim diwilayah Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala
dan Kota Palu.
Secara kewilayahan adat,
Komunitas Unde memiliki kewilayahan adat dengan nama NGGOLO berada di Kota Palu
dan Kabupaten Donggala serta mendiami sebagian pegunungan Kamalisi (Gawalise)
sejak turun temurun. Adapun sebaran komunitas masyarakat adat nggolo berada di
4 Boya yaitu di Kelurahan Buluri Dusun Salena Bolonggima Kota Palu, desa
lumbumamara dusun walalero, desa salungkenu dusun duriamporanggu dan sebagian
di desa powelua dusun pu’untana Kabupaten Donggala.
Secara umum, menurut kepercayaan
masyarakat Adat Nggolo, bahwa proses penciptaan manusia pertama, berasal dari
pegunungan yang disebut ULUJADI. ulujadi, sendiri, berasal dari dua kata yaitu
ULU dan JADI yang berarti ULU adalah AWAL sedangkan JADI adalah KEJADIAN. Dan
jika di gabungkan kedua kata tersebut mempunyai makna AWAL KEJADIAN. sehingga
dapat dikatakan bahwa proses penciptaan manusia bahkan alam semesta ini berawal
dari ulujadi itu sendiri.
Kemudian ada semacam falsafah
yang hidup dan berkembang di masyarakat adat Nggolo yaitu “lndoku dunia umaku
langi” yang bermakna dunia adalah Ibu dan langit adalah Bapak, falsafah ini
merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap kehidupan duniawi
(hubungan sosial dan alam) dan kehidupan dengan Sang Pencipta yang merupakan
pemberi hidup.
Selanjutnya terkait dengan
Kearifan lokal dalam pemperlakukan Alam sebagai bagian dari kehidupan
sehari-harinya menjadi bagian yang tidak terpisah dari sistem kehidupan yang
penting dan harus tetap hidup dan berkelanjutan keberadaannya dan dianggap
memilki hak yang sama seperti manusia itu sendiri.
Filosofi tersebut juga ada pada
konsep pertanian yang dapat di maknai dalam bentuk sederhana oleh masyarakat
bermata pencaharian sebagai petani menganggap bahwa tumbuhan yang hidup di bumi
(dunia) seperti jagung, padi dan sebagainya
merupakan anak dari bumi dan
langit yang mana seperti penjelasan sebelumnya Bumi Sebagal Ibu dan Langit
sebagai Bapak, datangnya hujan dari langit adalah merupakan bentuk
pertanggungjawaban seorang bapak (langit) untuk menafkahi anak (hasil bumi)
yang di asuh oleh lbu (Bumi/dunia), sehingga dapat dikatakan sebagai satu
kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dari prinsip kehidupan orang Nggolo.
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar