KERAJAAN SIGI
Sejarah kerajaan Sigi
Sebelum ditaklukan oleh
pemerintah Belanda pada tahun 1904 wilayah Kabupaten Sigi merupakan salah satu
wilayah pemerintahan raja-raja yang berdiri sendiri-sendiri di Provinsi
Sulawesi Tengah.
Setelah ditaklukan pada tahun
1904 dijadikan wilayah administratif dengan nama distrik, selain dari distrik
yang dinamakan onder distrik. Gabungan dari beberapa distrik disebut swapraja
atau disebut landscap (Zelfsbestewer ondeland schappen). Untuk mengatur
pemerintahan dalam wilayah swapraja ini sebagai pelaksanaan korteverklering,
pemerintah Belanda menetapkan peraturan tentang daerah-daerah yang pemerintahan
sendiri berlaku sejak tahun 1927 dan diubah pada tahun 1938 dengan nama
zelfbestusregelen.
Ada:
– Kerajaan Sigi,
– Kerajaan Dolo,
– Kerajaan Dolo Biromaru,
– Kerajaan Sigi Dolo,
– kerajaan Biromaru,
– Kerajaan Sigi Biromaru.
Kerajaan Dolo pernah bergabung
dengan Rindau & Kaleke dari tahun 1650 sampai 1890. Bergabung dengan
Birumaru dari 1908 sampai 1915 menjadi Dolo Birumaru, sampai Birumaru
memisahkan diri.
1908-1915: Dolo Biromaru
1918: raja Dolo diturunkan dan
Dolo bergabung dengan Sigi.
1915-1929: Sigi BiromaruDatu
Pamusu adalah raja Dolo.
Tetapi raja ini diturunkan
17-5-1918. Kemudian Dolo bergabung
dengan Sigi. Ibu Magau Lamakarate adalah Yolekodi, nikah Magau Jayalangkara
dari Tawaeli.– Sumber: Donald Tick, FB
.
Tentang Kerangka jenazah Raja
Muda Sigi, Karanja Lemba
Kerangka jenazah Raja Muda Sigi
Karanja Lemba dimakamkan ulang di Desa Watunonju, Kabupaten Donggala, Sulawesi
Tengah, belum lama ini. Sebelumnya jenazah raja masyarakat Kaili ini dimakamkan
di Sukabumi, Jawa Barat, yang menjadi tempat pengasingan selama dibuang oleh
Belanda.
Prosesi pemakaman ulang dilakukan
dengan upacara adat Kaili di Gedung Juang Palu. Jenazah kemudian dibawa menuju
pemakaman di Watunonju sekitar 20 kilometer arah selatan Kota Palu. Ribuan
pelayat mengiringi prosesi ini.
Pemindahan kerangka Raja Sigi
yang telah berusia puluhan tahun ini dilakukan atas inisiatif Pemerintah
Provinsi Sulteng dengan biaya sekitar Rp 250 juta. Tindakan ini bertuan untuk
memudahkan perawatan sekaligus memperjuangkan Raja Sigi sebagai pahlawan
nasional.
Untuk informasi, Raja Muda Sigi
Karanja Lemba pada tahun 1915 dibuang penjajah Belanda ke Sukabumi. Raja
bergelar Toi Dompo ini ini wafat pada 1917 dan dimakamkan di Desa Cisaat,
Sukabumi.
Berdiri dari kiri ke kanan:
Lamatti, pabiccara dari Sigi, pangeran Risa dan Tometonda
Daftar raja kerajaan Sigi
Susunan Magau Sigi yang tercatat
dalam Stamboom Magau Sigi tahun 1926:
1. Bakulu.
2. Sairalie Intobongo.
3. Tondalabua.
4. Navana Lemba.
5 Pue Bava.
6. Baka keke.
7. Lolontomene.
8. Daemasiri.
9. Karandja Lemba
10. Intondei.
11. Lamakarate.
12.Lamasaera.
– Sumber:
https://www.facebook.com/daftar raja
……..Magau Sairali Intobongo of
Sigi
Succeeded father, Magau Bakulu
and married Intowiwa, and was succeeded by brother, Tanjalabu.
………Magau Pue Bua of Sigi
Succeeded father, Sairali I
Mewanalemba, and married to the Mogara of Dolo. Their daughter, Bakakeku,
became ruler of Dolo and married Tondalabua, who was ruler of Sigi, and nephew
of Pue Bua.
…….. Magau Intobonga of Sigi
She married, Lolontomene, who was
son of Princess Bakakeku of Dolo and
Prince Tondalabua of Sigi.
1906-15 Regent-Ratu/Magau I
Tondai of Biromaru
1907-15 Magau of Sigi
Successor of her father, Daeng
Masiri of Sigi, the year after she had followed her mother Yahasia as
Regent-Ratu/Magau of Biromaru. I Tondai abdicated in 1915 and the states of
Biromaru and Sigi-Dolo merged. She was succeeded by Magu Lamakarate, Datu Pamusu,
the son of her sister, Yolekodi, who was married to Magau Jayalangkara van
Tawaeli. Her successor was already ruler of Dolo.
– Sumber:
http://www.guide2womenleaders.com/indonesia_substates.htm
Raja Sigi Lamakarate. 1906-15
Regent-Ratu/Magau I Tondai of Biromaru (Indonesia) 1907-15 Magau of Sigi
Successor of her father, Daeng Masiri of Sigi, the year after she had followed
her mother Yahasia as Regent-Ratu/Magau of Biromaru. I Tondai abdicated in 1915
and the states of Biromaru and Sigi-Dolo merged.
Struktur pemerintahan kerajaan
Dolo dan kerajaan Sigi
DAFTAR DAN SEJARAH
KERAJAAN-KERAJAAN DI WILAYAH DONGGALA
Untuk sejarah kerajaan-kerajaan
di wilayah Donggala, klik di sini
Kerajaan-kerajaan di Donggala:
Palu, Tawaeli, Sigi, Parigi, Kulawi, Donggala (= Banawa), 1810 M
Sulawesi, 1810 M
Sumber
– Sejarah Donggala di Wiki: link
– Sejarah Kab. Sigi:
https://sanggentala.wordpress.com/
– Kerangka Raja Sigi dipindahkan
(2006): https://www.liputan6.com/news/
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar