KERAJAAN BALINGGI
Sejarah kerajaan Balinggi, abad
ke-16
Orang pertama kali yang datang di
daerah Balinggi yaitu Pue Pilingi dan sekolompok keluarganya orang yang berasal
dari daerah Matambatu, yang dikenal dengan nama Magau/ Raja. Dengan kekuasaan
yang bertahun-tahun diwilayah tersebut,
membuat kekuatan tersendiri dan mengausai daerah Balinggi dan sekitarnya.
Kerajaan Balinggi diserang
Kerajaan Balinggi mencapai puncak
kejayaan saat di bawah Siombinanga.
Beberapa raja yang iri hati
seperti raja Bada, Lore, Napu, dan Besoa yang terletak di sebelah selatan
kerajaan Balinggi. Tiga kali mereka menyerang kerajaan Balinggi.
Serangan pertama dilancarkan oleh
kerajaan Bada, namun berhasil dipatahkan oleh kerajaan Balinggi. Karena sakit
hati, kerajaan Bada bergabung dengan kerajaan Napu untuk menyerang kerajaan
Balianggi kembali, namun serangan tersebut masih berhasil dilumpuhkan oleh
kerajaan Balinggi.
Serangan selanjutnya kerajaan
Bada, kerajaan Napu, dan kerajaan Besoa kembali bergabung untuk menyerang
kerajaan Balinggi dan tetap berhasil mereka halau. Walaupun korban manusia
berjatuhan hingga darah mengalir sungai yang membanjiri kampung-kampung.
Perang belum usai. Musuh yang
sebenarnya, yaitu Belanda pun datang. Kerajaan Balinggi menolak kedatangan
Belanda karena menurut kabar, mereka sangat sulit untuk diusir. Beberapa kali
Belanda menyerang kerajaan Balinggi dengan persenjataan melalui jalur laut
hingga kerajaan Balinggi dipukul mundur ke daerah kekuasaan mereka yang lain.
Daftar raja kerajaan Balinggi
Raja Balinggi yang berkuasa
yaitu:
1) 1516-1593: Magau/Pue Pilingi
menguasai wilayah Balinggi dan sekitarnya, dan tahun 1516, yang juga
bersamaan dengan masuknya Portugis
mendarat di Indonesia wilayah Aceh bagian Barat.
2) 1594-1644: Magau/ Pue Mbula,
anak dari Raja Pue Pilingi yang menggantikannya sebagai raja. Saat itu suda ada
kekuasaan Belanda di Indonesia, dan diketahui Raja Pue Mbula meninggal diakhir
tahun 1644.
3) 1645-1745: Magau/ Pue Furi.
Juga masih anak dari raja Pue Mbula, dan ini
juga suda berhadapan dengan penjaja yaitu Belanda.
Yang berikut menjadi raja adalah
anak dari Pue Furi yaitu Pue Loto.
4) Magau/ Pue Loto yang sangat
gigi dan berani melawan belanda antara tahun 1746 -1793, dan ini raja yang
paling berani dan berkuasa kurang lebih 47 tahun.
5) Magau/ Pue Sanggi Bulawa
merupakan anak satu-satunya dari Raja Pue Loto, di angkat sebagai Raja/Ratu
penguasa Kerajaan Balinggi berkuasa antara tahun 1792-1852 dan berkuasa kurang
lebih selama 60 tahun dan meninggal diakhir tahun 1852.
Berikut ada dua anak Putri dari
raja/Ratu Pue Sanggi Bulawa yaitu pertama Putri Anaria dan kedua Putri Mpae
Bulawa. Dan dari kedua putri tersebut yang pertama menika ialah Mpae Bulawa dan
Mpae Bulawa lah juga dijuluki menjadi Ratu kerajaan atau Raja yang berkuasa.
6) Ratu Mpae Bulawa Kerjaan
Balinggi berkuasa selama 45 tahun dan dari tahun 1853 -1900 ini juga suda
bermusuhan dengan penjaja Belanda.
7) Siombinanga sebagai Magau/
Raja terakhir, kerajaan Balinggi terakhir berkuasa kurang lebih 16 tahun, juga
dari anak keturunan ratu Mpae Balawa yang berkuasa antara tahun 1901-1917.
8) Sebagai pelanjut tahta adalah
anaknya Siombinanga yaitu Koroma sampai
kemerdekaan Indonesia 1917-1945.
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar