Sejarah Singkat Masyarakat adat
Desa Watutau sudah di huni oleh
manusia sejak jaman prasejarah yang dapat di buktikan dengan patung-patung
megalit dan Kori Bengki atau Periuk yang di gunakan sebagai alat memasak dan
tempat pemakaman.Usia patung Watu tau diperkirakan ± 3000 SM. Watutau adalah
anak tertua dari Datu Tambolo. Sebelum menjadi sebuah desa,masih berbentuk Wanua/tempat
berkumpulnya puluhan KK dalam 1 rumah dan di pimpin oleh seorang Tuana
(bangsawan). Dibuktikan dengan adanya: Tiang rumah yang terbuat dari batu ada
di gunung Bangkebalu, Mbanga adalah kuburan, juga patung berbentuk peti mati,
Leboni ada pekuburan, Mpadali adalah batu orang, Gumora adalah batu orang,
Watumolindo adalah batu orang, Halukoi/haluwua dalah batu orang dan pekuburan.
Semua penduduk yang tersebar di
wanua-wanua dipimpin oleh seorang bangsawan yang berkedudukan di Boea Lamba
(kampong lamba) yang sekarang menjadi lokasi KTM tampo lore tahun 2008. Kampong
Lamba dulunya adalah tempat orang-orang tua (bangsawan) bermusyawarah untuk
mempertahankan persatuan dan kesatuan. Pada abat ke 19 terjadi wabah penyakit
yang mengakibatkan banyak masyarakat yang meninggal, sehingga masyarakat pindah
di kampung Watutau sampai sekarang. Kampung Watutau dipimpin oleh Tuana
(bangsawan) bernama Ama alias Umana soli. Tahun 1907 terjadi perang Peore,
perang antara masyarakat watutau melawan penjajahan belanda, yang mengakibatkan
gugurnya Ama serta Koloni-koloninya.
Di abad ke 20 dikuasai oleh
pemerintahan kompeni belanda. Sejak itulah pemerintahan seluruh tampo Ada Lore
dipegang oleh Kabo sebagai Raja/magao pada tahun 1913 yang pada kemudian wafat
pada tahun 1946. Kemudian pemerintahan tersebut dilanjutkan oleh anaknya yang
bernama Sudara Kabo dan masa kepemimpinannya berkisar 1946-1953. Selanjutnya
Berobah istilah pemerintahan dan bukan lagi Raja tetapi menjadi Suap Raja yang
dipimpin oleh YONTO PELIMA dari 1954-1957. Pada tahun 1958, 1959 hingga tahun
1961 berubah istilah pemerintahan menjadi kecamatan Lore yang berkedudukan
diwatutau yang dipimpin oleh Tomas Gembu. Wilayah Desa Watutau selain dihuni
oleh masyarakat asli Watutau, dikampung ini juga terdapat beberapa suku
pendatang antara lain suku Pamona, Jawa, Bugis, Toraja, Kaili, Bali, Manado dan
Gorontalo.
Batas Wilayah
Batas Barat Berbatasan dengan
kec. Kulawi, Gunung(bulu) Mangku Desa Katu sungai Mungku, Desa Talabosa tanda
batasnya: sungai Halukoa, Desa Betue sungai Haluwua
Batas Selatan Berbatasan dengan
Desa Talabosa Tanda batas: sungai Urana, Desa Bomba kec. Lore Selatan (hulu
sungai Malei)
Batas Timur Berbatasan dengan
Desa Sanggihora kec. poso pesisir selatan, Tanda batas: Sungai (owai) Halumomi,
Karatu wimbi
Batas Utara Berbatasan dengan
Desa Wanga, Tanda batas: Sungai Tandu baula, Desa Maholo, Padang (pada) Oni,
Desa Winowanga (peternakan), Gunung(bulu) Tuturore, dan Desa Kahiono.
Sumber : DISINI