Senin, 24 Juni 2024

Sejarah Singkat Masyarakat Adat Pekurehua Boya Watutau

Silahkan bagikan :
۞ السَّــــــلاَمُ عَلَيْــــــكُمْ وَرَحْمَــةُ اللــــهِ وَبَرَكَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه الرّحمٰن الرّحيـــــــــــــم ۞
-----------------------------------------------------------------------

 

Sejarah Singkat Masyarakat adat

Desa Watutau sudah di huni oleh manusia sejak jaman prasejarah yang dapat di buktikan dengan patung-patung megalit dan Kori Bengki atau Periuk yang di gunakan sebagai alat memasak dan tempat pemakaman.Usia patung Watu tau diperkirakan ± 3000 SM. Watutau adalah anak tertua dari Datu Tambolo. Sebelum menjadi sebuah desa,masih berbentuk Wanua/tempat berkumpulnya puluhan KK dalam 1 rumah dan di pimpin oleh seorang Tuana (bangsawan). Dibuktikan dengan adanya: Tiang rumah yang terbuat dari batu ada di gunung Bangkebalu, Mbanga adalah kuburan, juga patung berbentuk peti mati, Leboni ada pekuburan, Mpadali adalah batu orang, Gumora adalah batu orang, Watumolindo adalah batu orang, Halukoi/haluwua dalah batu orang dan pekuburan.

Semua penduduk yang tersebar di wanua-wanua dipimpin oleh seorang bangsawan yang berkedudukan di Boea Lamba (kampong lamba) yang sekarang menjadi lokasi KTM tampo lore tahun 2008. Kampong Lamba dulunya adalah tempat orang-orang tua (bangsawan) bermusyawarah untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan. Pada abat ke 19 terjadi wabah penyakit yang mengakibatkan banyak masyarakat yang meninggal, sehingga masyarakat pindah di kampung Watutau sampai sekarang. Kampung Watutau dipimpin oleh Tuana (bangsawan) bernama Ama alias Umana soli. Tahun 1907 terjadi perang Peore, perang antara masyarakat watutau melawan penjajahan belanda, yang mengakibatkan gugurnya Ama serta Koloni-koloninya.

Di abad ke 20 dikuasai oleh pemerintahan kompeni belanda. Sejak itulah pemerintahan seluruh tampo Ada Lore dipegang oleh Kabo sebagai Raja/magao pada tahun 1913 yang pada kemudian wafat pada tahun 1946. Kemudian pemerintahan tersebut dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Sudara Kabo dan masa kepemimpinannya berkisar 1946-1953. Selanjutnya Berobah istilah pemerintahan dan bukan lagi Raja tetapi menjadi Suap Raja yang dipimpin oleh YONTO PELIMA dari 1954-1957. Pada tahun 1958, 1959 hingga tahun 1961 berubah istilah pemerintahan menjadi kecamatan Lore yang berkedudukan diwatutau yang dipimpin oleh Tomas Gembu. Wilayah Desa Watutau selain dihuni oleh masyarakat asli Watutau, dikampung ini juga terdapat beberapa suku pendatang antara lain suku Pamona, Jawa, Bugis, Toraja, Kaili, Bali, Manado dan Gorontalo.

 

Batas Wilayah

Batas Barat         Berbatasan dengan kec. Kulawi, Gunung(bulu) Mangku Desa Katu sungai Mungku, Desa Talabosa tanda batasnya: sungai Halukoa, Desa Betue sungai Haluwua

Batas Selatan     Berbatasan dengan Desa Talabosa Tanda batas: sungai Urana, Desa Bomba kec. Lore Selatan (hulu sungai Malei)

Batas Timur        Berbatasan dengan Desa Sanggihora kec. poso pesisir selatan, Tanda batas: Sungai (owai) Halumomi, Karatu wimbi

Batas Utara         Berbatasan dengan Desa Wanga, Tanda batas: Sungai Tandu baula, Desa Maholo, Padang (pada) Oni, Desa Winowanga (peternakan), Gunung(bulu) Tuturore, dan Desa Kahiono.



Sumber : DISINI


۞ الحمد لله ربّ العٰلمين ۞

-----------------------------------------------------------------------

0 comment:

Posting Komentar

۞ MEDIA - SOSIAL ۞